Strategi Brand Activation yang Riding the Wave dengan Cerdas

Strategi Brand Activation yang Riding the Wave dengan Cerdas

Table of Contents

Brand activation adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan interaksi pelanggan dengan sebuah merek. Namun, bagaimana jika brand activation dilakukan dengan “riding the wave”?

“Riding the wave” dalam konteks ini berarti memanfaatkan tren yang sedang viral atau momen yang sedang hangat dibicarakan untuk menarik perhatian audiens. Dengan begitu, kampanye brand activation tidak hanya relevan, tetapi juga lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Contohnya, jika ada tren TikTok challenge yang viral, sebuah brand bisa ikut serta dengan mengadakan kompetisi serupa yang melibatkan pelanggan. Atau saat ada event besar seperti konser atau festival, brand bisa menggunakan SPG dan Usher untuk mendekati audiens dengan cara yang lebih menarik.

Kenapa Brand Harus “Riding the Wave”?

Mengikuti tren atau momen yang sedang viral dapat memberikan keuntungan besar bagi sebuah brand. Salah satu keuntungannya adalah meningkatkan engagement tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun awareness dari nol.

Ketika sebuah brand sukses menunggangi gelombang tren, mereka bisa mendapatkan eksposur organik dari audiens yang sudah tertarik dengan topik tersebut. Selain itu, tren yang sedang berkembang biasanya memiliki tingkat shareability yang tinggi, sehingga brand bisa mendapatkan efek viral secara alami.

Cara Efektif Melakukan Brand Activation dengan “Riding the Wave”

Agar sukses dalam brand activation yang “riding the wave”, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan:

1. Identifikasi Tren yang Relevan

Tidak semua tren cocok untuk sebuah brand. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan mengidentifikasi tren yang selaras dengan identitas brand. Misalnya, jika brand Anda bergerak di bidang fashion, tren OOTD challenge bisa menjadi peluang bagus untuk activation.

Tren bisa ditemukan di berbagai platform seperti media sosial, berita, atau bahkan event offline. Gunakan tools seperti Google Trends atau analisis media sosial untuk melihat apa yang sedang dibicarakan oleh audiens target Anda.

2. Gunakan SPG dan Usher sebagai Frontliner

Dalam event offline seperti konser, festival, atau pameran, kehadiran SPG dan Usher sangat penting untuk menciptakan interaksi langsung dengan calon pelanggan. Mereka bisa membantu menjelaskan produk, membagikan sampel, atau bahkan mengajak audiens untuk mencoba pengalaman yang ditawarkan brand Anda.

Misalnya, jika ada event olahraga yang sedang hype, sebuah brand minuman energi bisa menempatkan SPG di area stadion untuk membagikan minuman gratis sambil mengajak audiens berpartisipasi dalam tantangan kecil yang seru.

3. Buat Aktivasi yang Interaktif

Kampanye yang hanya bersifat informatif sering kali kurang menarik perhatian. Sebaliknya, brand harus menciptakan pengalaman yang interaktif agar audiens merasa lebih terlibat. Contohnya adalah membuat booth photo challenge dengan hadiah menarik atau menggunakan teknologi AR/VR agar lebih engaging.

Berikut adalah tabel perbandingan antara brand activation pasif dan interaktif:

Jenis Brand ActivationCiri-ciriContoh
PasifInformasi satu arah, kurang interaksiMembagikan brosur tanpa aktivitas tambahan
InteraktifMengajak audiens berpartisipasi, menciptakan pengalamanPhoto challenge, gamifikasi, booth interaktif

4. Manfaatkan Media Sosial untuk Viral Effect

Setelah menciptakan activation yang menarik, jangan lupa untuk memanfaatkan media sosial sebagai amplifier. Buat hashtag khusus, dorong partisipasi pengguna, dan gunakan influencer atau KOL untuk memperluas jangkauan.

Sebagai contoh, jika ada tren filter Instagram yang sedang viral, brand bisa menciptakan filter serupa yang sesuai dengan produk mereka. Audiens yang menggunakan filter tersebut bisa menjadi bagian dari kampanye brand secara tidak langsung.

Studi Kasus: Brand yang Berhasil “Riding the Wave”

Beberapa brand telah berhasil memanfaatkan tren dan momen viral untuk meningkatkan engagement mereka. Salah satu contohnya adalah saat tren “Squid Game” sedang viral, beberapa brand makanan dan minuman memanfaatkan konsep permainan dalam serial tersebut untuk campaign promosi.

Misalnya, sebuah restoran fast food mengadakan tantangan memotong permen dalgona, di mana pelanggan yang berhasil bisa mendapatkan menu gratis. Kampanye ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mendorong engagement yang tinggi di media sosial.

Kesimpulan

Agar brand activation sukses menunggangi tren, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Pilih tren yang relevan dengan brand.
  • Gunakan SPG dan Usher untuk memperkuat interaksi langsung dengan audiens.
  • Ciptakan pengalaman interaktif agar audiens lebih terlibat.
  • Manfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan dan efek viral.
  • Pastikan kampanye tetap autentik dan tidak terkesan memaksakan diri ke dalam tren.

Dengan strategi yang tepat, brand bisa mendapatkan eksposur besar tanpa harus mengeluarkan biaya promosi yang mahal. Jadi, sudah siap untuk “riding the wave”?

Diverifikasi oleh:
VP of Marketing & Commercial

Dengan pengalaman lebih dari 7 tahun, Elsa adalah konsultan strategi pemasaran yang berpengalaman dalam mendorong pertumbuhan brand.